Awalnya sekolah memprogramkan siswa menyampaikan kultum seperti tausyiah atau khotbah-khotbah para kiayi atau ustadz. Namun karena keterbatasan siswa dalam materi dan pengalaman akhirnya untuk sementara sekolah menurunkan target dari menyampaikan kultum menjadi membacakan shiroh.
Sekolah sangat memahami untuk menanamkan kebiasaan baik dibutuhkan tahapan yang butuh waktu lama. Siswa butuh waktu agak lama untuk belajar sedangkan sekolah diuji untuk bersabar mengikuti pola perkembangan siswa tersebut. Sehingga sebenarnya antara siswa dan sekolah (guru dan manajemen) sama-sama sedang belajar.
Walaupun bertahap seperti dijelaskan diatas yang penting niat dan tujuan tetap terjaga yaitu membiasakan siswa dan seluruh warga sekolah untuk biasa menyeru orang lain berbuat kebaikan atau istilah qur’an nya semua orang bisa saling nasehat menasehati dalam kebenaran dan kesabaran. Semoga dengan begitu kita menjadi golongan orang-orang yang beruntung baik di dunia maupun akherat. Aminn.
0 Komentar