"Ini Lho, Kelebihanku"


Ditulis oleh Zainal El Bughuri  



Kota Atlas, 28/6/13. Menutup kegiatan pembelajaran di tahun ajaran 2012 – 2013 SD Juara Semarang menyelenggarakan kegiatan akhiru-sanah (kenaikan kelas,red).  Kegiatan diisi dengan berbagai penampilan siswa, pemberian reward untuk orang tua siswa dan parenting school dengan narasumber bapak Joko Kristiyanto, S.Pd dari Kota Kembang.


Untuk penampilan siswa masing-masing kelas diberi kebebasan tampil sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh masing-masing siswa. Mulai dari; tahfizh, gerak tari dan lagu, drama, tari daerah, puisi, main bola (biola,red), rebana, sampai musik rombeng alias musik yang menggunakan alat musik dari barang-barang bekas. Semua siswa merasa senang dan ceria karena bisa tampil di hadapan orang tuanya.

Penampilan siswa tersebut, harapannya menjadi pengalaman yang luar biasa karena bisa mengekspresikan diri, merasa dihargai dan difasilitasi. Demikianlah seharusnya setiap entitas pendidikan memaknai akhir dari masa pembelajaran di setiap rentang waktunya. Tidak hanya sekedar memperlihatkan hasil belajar berupa angka-angka di raport yang kurang mengintrepretasikan potensi siswa yang sesungguhnya. Ironinya siswa yang mendapatkan nilai minim atau merah sering menjadi bahan olok-olokkan di rumah atau oleh teman mainnya.

Karena itu, untuk meminimalisir kekecewaan anak terhadap nilai angka di raport perlu adanya ekspresi potensi, agar si-anak bisa berkata “ini lho kelebihanku”, sehingga orang tua bisa mengapresiasi “sisi lain” dari diri si-anak. Harapannya agar orang tua tidak hanya bisa menerima atau memberikan apresiasi ketika si-anak dapat nilai angka tinggi saja, akan tetapi bagaimana ia bisa mensikapi secara bijak ketika kondisi si-anak sebaliknya.

Tidak semudah mengedipkan mata memang untuk memberikan pemahaman terhadap orang tua bahwa nilai angka bukan menjadi “harga mati” cermin kecerdasan si-anak. Harus ada langkah – langkah yang ditempuh, agar orang tua bisa mengubah paradigma lamanya. Oleh karena itu, SD Juara senantiasa melakukan pendekatan pemahaman terhadap orang tua siswa, melalui kegiatan parenting school yang dilakukan secara  intensif sebulan sekali, tentunya dengan narasumber yang paham akan arti pendidikan yang sesungguhnya.

1 Komentar